Creative Parenting : Seberapa Pentingkah Kecerdasan Emosional Anak?

Dulu, banyak orangtua beranggapan bahwa anak yang cerdas secara akademik atau memiliki tingkat InteIligence Question (IQ) tinggi pasti akan sukses dalam karier. Namun, tingkat IQ yang tinggi nyatanya tidak menjamin seorang anak akan memperoleh kesuksesan di masa depan. Sebaliknya, kerap dijumpai seorang anak yang tidak terlalu pintar dalam bidang akademik, justru mampu meraih keberhasilan dan menduduki posisi strategis dalam sebuah perusahaan. Itulah sebabnya, kecerdasan intelektual tidak bisa menjadi tolak ukur atau penentu kesuksesan seseorang. Sebaliknya, ada faktor lain yang tak kalah penting, yaitu Emotional Intelligence (EI) atau Kecerdasan Emosional.

Psikolog yang dikenal secara internasional Dr. Daniel Goleman, Ph.D., penulis dari New York Times bestseller "Emotional Intelligence", mengatakan: Kecerdasan intelektual hanya menyumbang sekitar 20% bagi keberhasilan seseorang, sedangkan sisanya 80% adalah sumbangan dari faktor atau kekuatan lain di antaranya adalah kecerdasan emosional. Oleh karena itu, dalam proses belajar seorang anak sangat membutuhkan kedua kecerdasan tersebut. Kecerdasan intelektual tidak dapat bekerja dengan baik jika tidak diimbangi dengan penghayatan emosional terhadap pelajaran yang disampaikan oleh para guru di sekolah. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional inilah yang menjadi kunci bagi keberhasilan seorang anak di sekolah maupun dalam kehidupan di dunia pekerjaan nantinya.

Melihat betapa pentingnya manfaat kecerdasan emosional bagi seorang anak, berikut beberapa cara yang bisa orangtua tempuh untuk melatih supaya Emotional Intelligence anak makin berkembang pesat:

1. Dengarkan setiap keluh kesah anak dengan penuh empati

Ketika anak menghadapi masalah orangtua hendaknya mampu melihat permasalahan dari sudut pandang anak, kemudian gunakan kata-kata atau kalimat yang menenangkan dan tidak mengecam untuk membantu anak mengatasi permasalahan tersebut.

2. Membangun hubungan dekat antara orangtua dan anak

Kedekatan hubungan antara orangtua dan anak adalah fondasi penting bagi pertumbuhan anak, pembentukan karakter serta kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh hal ini. Seiring dengan bertumbuhnya si anak, maka ikatan emosional antara orangtua dan anak akan makin erat, bagi anak-anak hal ini dapat menjauhkan mereka dari krisis kasih sayang.

3. Luangkan lebih banyak waktu untuk anak

Sibuk dengan pekerjaan sebaiknya jangan dijadikan sebagai alasan tidak memiliki waktu untuk anak. Padahal, dengan meluangkan lebih banyak waktu orangtua bisa memetik keuntungan, beberapa di antaranya adalah: Membantu meningkatkan kemampuan akademik anak, membantu meningkatkan rasa percaya diri anak, memperkuat ikatan keluarga, menjaga kondisi emosional anak tetap stabil, anak terhindar dari pergaulan bebas, dan tentunya memertahankan keharmonisan keluarga.

4. Jangan mengkritik dan membandingkan kemampuan anak

Mungkin sebagai orangtua Anda merasa cukup prihatin dengan kemampuan yang anak Anda miliki, sehingga terbersit perasaan iri melihat kemampuan anak orang lain. Memiliki perasaan dan pemikiran semacam ini sangat berbahaya, Jangan bandingkan kemampuan buah hati Anda, pahami bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, alih-alih membanding-bandingkan kemampuan anak bukankah lebih baik jika Anda menggali potensi tersembunyi yang anak Anda miliki saat ini?

5. Jangan bertengkar di hadapan anak

Kecerdasan emosional anak tumbuh dengan melihat bagaimana Anda dan pasangan saling memperlakukan satu sama lain. Ketika Anda dan pasangan bisa menunjukkan hubungan yang penuh kasih, maka dengan sendirinya anak-anak akan tumbuh dengan cara yang sama. Anak-anak juga akan memiliki kontrol emosi yang baik dan imbasnya hubungan dengan orang-orang di sekitarnya secara otomatis juga akan harmonis.
Kecerdasan emosional anak tumbuh dengan melihat bagaimana Anda dan pasangan saling memperlakukan satu sama lain. Ketika Anda dan pasangan bisa menunjukkan hubungan yang penuh kasih, maka dengan sendirinya anak-anak akan tumbuh dengan cara yang sama.

Sumber : keluarga.com

Komentar

Postingan Populer