Creative Weekend : Buat Si Kecil Lebih Aktif Dengan 7 Permainan ini
Balita satu tahun terkenal dengan keaktifannya. Melompat, menyentuh, mencomot, dan menabrak sana-sini. Karena rasa ingin tahunya, ia menjelajah apa saja yang ada di sekelilingnya. Namun, bagaimana jika ia justru terlihat pasif, atau disebut juga slow to warm up child? Meski mampu berinteraksi dengan orang lain, ia cenderung kurang bersemangat, tampak malu-malu, kurang menunjukkan ketertarikan dengan permainan di sekitarnya, dan tampak sulit menikmati permainan.
Namun, Anda perlu ingat ini. Kemampuan tumbuh kembang setiap balita berbeda-beda, tergantung kepada kesiapan si kecil. Oleh sebab itu, hindari overstimulasi pada anak karena hal tersebut justru dapat menyebabkan emosi balita jadi negatif, stres, bahkan semakin pasif.
1. Belajar suara binatang
Di masa ini, kemampuan berbahasa bayi tengah berkembang, dan ia sedang belajar meniru. Libatkan dirinya dalam kegiatan, seperti meniru suara atau bicara berbalasan. Bilang kepada si kecil untuk mencoba meniru suara yang Anda keluarkan, seperti, “Meong… Meong. Ayo, tiru suara kucing.” Kenalkan pula melalui nyanyian. Bernyanyilah untuknya dengan wajah yang ekspresif.
2. Berjalan ke pelukan Anda
Pancing si kecil agar ia mau berjalan sendiri. Walaupun hanya beberapa langkah, ajak dirinya mencoba. Cara paling sederhana adalah meminta ia berjalan ke pelukan. Pancing dengan mainan favoritnya. Jangan lupa memberi pujian, bila ia mau berjalan beberapa langkah. Bila si kecil belum siap berjalan, tunggu beberapa hari dan coba lagi.
3. Sambil ganti popok
Dalam sehari, Anda bisa mengganti popoknya sebanyak tiga hingga lima kali. Anda dapat memanfaatkan momen ini sambil tetap mengajak ia bicara dan bernyanyi. Misalnya, katakan, ”Mama akan membuka apa, ya, yang basah? Popokmu, sayang…,” atau, “Siapa, ya, yang popoknya mau diganti? Angkat tangan….” Dengan memberikan stimulasi seperti ini secara rutin, respons yang baik akan datang dari si kecil.
4. Bermain di pangkuan
Saat memangku ia, banyak yang dapat dilakukan. Anda dapat memberi ia mainan yang menarik sehingga ia akan berusaha meraih. Gunakan mainan yang berbunyi agar bayi tertarik. Atau, ajak dirinya melihat buku dengan gambar yang menarik, dan kenalkan nama gambar-gambar yang ada. Di lain kesempatan, minta anak menunjuk gambar yang Anda sebutkan. Ajak kakak, papa atau anggota keluarga lain duduk di hadapannya dan mengajak ia berinteraksi, seperti cilukba, tepuk tangan, dan lainnya.
5. Susun balok dan menggambar
Cobalah menyusun balok atau menggambar bersama si kecil. Berikan contohnya terlebih dahulu, misalnya membuat rumah atau mobil yang ia sukai. Kemudian, sodorkan balok, dan minta ia meniru. Pilihlah balok dengan tampilan yang menarik dan berwarna-warni untuk merangsang si kecil. Begitu pula saat menggambar, gunakan krayon yang mudah digenggam serta aman digunakan. Buatlah cerita dari setiap hasil gambar.
6. Menikmati ayunan
Bermain ayunan, perosotan atau trampolin adalah kegiatan yang sangat baik dan juga menyenangkan untuk si kecil. Permainan ini ternyata sangat bermanfaat, jika diperkenalkan kepada si kecil yang pasif, untuk membangkitkan atau meningkatkan gairah atau arousal mereka. Arousal sendiri adalah keadaan fisiologis dan psikologis yang reaktif terhadap rangsangan. Saat bemain, biarkan anak bebas berteriak dan tertawa. Pastikan Anda mengawasi, atau pangku si kecil sambil duduk di ayunan agar ia tidak trauma.
7. Bermain bola
Bentuknya yang bundar akan menarik perhatian si kecil. Gelindingkan bola ke arahnya, dan usahakan agar ia mendorong bola atau memukulnya kembali ke arah Anda. Bola ukuran besar akan lebih mudah dimainkan pada usia ini. Jika ia sudah mulai mahir bermain, variasikan ukuran bola yang Anda gunakan. Namun, jangan gunakan bola yang terlalu kecil karena mudah tertelan balita. Hindari pula menggunakan balon yang dapat membuatnya kaget.
Sumber : parenting.co.id
Namun, Anda perlu ingat ini. Kemampuan tumbuh kembang setiap balita berbeda-beda, tergantung kepada kesiapan si kecil. Oleh sebab itu, hindari overstimulasi pada anak karena hal tersebut justru dapat menyebabkan emosi balita jadi negatif, stres, bahkan semakin pasif.
1. Belajar suara binatang
Di masa ini, kemampuan berbahasa bayi tengah berkembang, dan ia sedang belajar meniru. Libatkan dirinya dalam kegiatan, seperti meniru suara atau bicara berbalasan. Bilang kepada si kecil untuk mencoba meniru suara yang Anda keluarkan, seperti, “Meong… Meong. Ayo, tiru suara kucing.” Kenalkan pula melalui nyanyian. Bernyanyilah untuknya dengan wajah yang ekspresif.
2. Berjalan ke pelukan Anda
Pancing si kecil agar ia mau berjalan sendiri. Walaupun hanya beberapa langkah, ajak dirinya mencoba. Cara paling sederhana adalah meminta ia berjalan ke pelukan. Pancing dengan mainan favoritnya. Jangan lupa memberi pujian, bila ia mau berjalan beberapa langkah. Bila si kecil belum siap berjalan, tunggu beberapa hari dan coba lagi.
3. Sambil ganti popok
Dalam sehari, Anda bisa mengganti popoknya sebanyak tiga hingga lima kali. Anda dapat memanfaatkan momen ini sambil tetap mengajak ia bicara dan bernyanyi. Misalnya, katakan, ”Mama akan membuka apa, ya, yang basah? Popokmu, sayang…,” atau, “Siapa, ya, yang popoknya mau diganti? Angkat tangan….” Dengan memberikan stimulasi seperti ini secara rutin, respons yang baik akan datang dari si kecil.
4. Bermain di pangkuan
Saat memangku ia, banyak yang dapat dilakukan. Anda dapat memberi ia mainan yang menarik sehingga ia akan berusaha meraih. Gunakan mainan yang berbunyi agar bayi tertarik. Atau, ajak dirinya melihat buku dengan gambar yang menarik, dan kenalkan nama gambar-gambar yang ada. Di lain kesempatan, minta anak menunjuk gambar yang Anda sebutkan. Ajak kakak, papa atau anggota keluarga lain duduk di hadapannya dan mengajak ia berinteraksi, seperti cilukba, tepuk tangan, dan lainnya.
5. Susun balok dan menggambar
Cobalah menyusun balok atau menggambar bersama si kecil. Berikan contohnya terlebih dahulu, misalnya membuat rumah atau mobil yang ia sukai. Kemudian, sodorkan balok, dan minta ia meniru. Pilihlah balok dengan tampilan yang menarik dan berwarna-warni untuk merangsang si kecil. Begitu pula saat menggambar, gunakan krayon yang mudah digenggam serta aman digunakan. Buatlah cerita dari setiap hasil gambar.
6. Menikmati ayunan
Bermain ayunan, perosotan atau trampolin adalah kegiatan yang sangat baik dan juga menyenangkan untuk si kecil. Permainan ini ternyata sangat bermanfaat, jika diperkenalkan kepada si kecil yang pasif, untuk membangkitkan atau meningkatkan gairah atau arousal mereka. Arousal sendiri adalah keadaan fisiologis dan psikologis yang reaktif terhadap rangsangan. Saat bemain, biarkan anak bebas berteriak dan tertawa. Pastikan Anda mengawasi, atau pangku si kecil sambil duduk di ayunan agar ia tidak trauma.
7. Bermain bola
Bentuknya yang bundar akan menarik perhatian si kecil. Gelindingkan bola ke arahnya, dan usahakan agar ia mendorong bola atau memukulnya kembali ke arah Anda. Bola ukuran besar akan lebih mudah dimainkan pada usia ini. Jika ia sudah mulai mahir bermain, variasikan ukuran bola yang Anda gunakan. Namun, jangan gunakan bola yang terlalu kecil karena mudah tertelan balita. Hindari pula menggunakan balon yang dapat membuatnya kaget.
Sumber : parenting.co.id
Komentar
Posting Komentar