Creative Spirit In God : Kasih Dan Pengampunan
BACAAN Injil pada hari ini, mengingatkan
saya pada sebuah pengumuman yang pernah saya baca di suatu kolom sebuah
surat kabar beberapa waktu yang lalu. Pengumuman yang berisi
pemberitahuan kepada masyarakat bahwa sejak tanggal tersebut, anak
bernama X, tidak lagi diakui sebagai anggota keluarga sehingga seluruh
tindakannya di luar tanggung jawab keluarga.
Manusia memang sulit sekali menerapkan pengampunan yang tak terbatas dan kasih yang tak bersyarat seperti yang diteladankan oleh Yesus. Kasih manusia pada umumnya berdasarkan perhitungan untung dan rugi, kasih yang timbal balik, tidak abadi, bergantung kepada situasi dan kondisi. Begitu tidak sesuai dengan yang diharapkan, timbullah kebencian. Sungguh tipis sekali batas antar kasih dan kebencian.
Sangat berbeda dengan kasih Allah Bapa; Ia menghendaki keselamatan bagi seluruh anak-anakNya sehingga diutusNya Putra tunggalNya untuk mencari yang tersesat. Tak terhitung dosa dan kesalahan manusia, namun dengan penuh kesabaran Ia menanti pertobatan kita semua, agar kembali ke dalam pelukan kasihNya.
Sadari bahwa kasih sejati seharusnya menciptakan jembatan pemersatu, bukan jurang pemisah. Kasih sejati mendamaikan permusuhan, mengampuni yang bersalah; dan tentunya menuntut kesediaan untuk terluka. Mari mohon kekuatan dari Yesus, Sang Gembala Sejati, agar kita dimampukan untuk terus menerus memberikan pengampunan dan menuntun mereka yang tersesat untuk bersama-sama menapaki jalan keselamatan.
Sumber : sesawi.net
Manusia memang sulit sekali menerapkan pengampunan yang tak terbatas dan kasih yang tak bersyarat seperti yang diteladankan oleh Yesus. Kasih manusia pada umumnya berdasarkan perhitungan untung dan rugi, kasih yang timbal balik, tidak abadi, bergantung kepada situasi dan kondisi. Begitu tidak sesuai dengan yang diharapkan, timbullah kebencian. Sungguh tipis sekali batas antar kasih dan kebencian.
Sangat berbeda dengan kasih Allah Bapa; Ia menghendaki keselamatan bagi seluruh anak-anakNya sehingga diutusNya Putra tunggalNya untuk mencari yang tersesat. Tak terhitung dosa dan kesalahan manusia, namun dengan penuh kesabaran Ia menanti pertobatan kita semua, agar kembali ke dalam pelukan kasihNya.
Sadari bahwa kasih sejati seharusnya menciptakan jembatan pemersatu, bukan jurang pemisah. Kasih sejati mendamaikan permusuhan, mengampuni yang bersalah; dan tentunya menuntut kesediaan untuk terluka. Mari mohon kekuatan dari Yesus, Sang Gembala Sejati, agar kita dimampukan untuk terus menerus memberikan pengampunan dan menuntun mereka yang tersesat untuk bersama-sama menapaki jalan keselamatan.
Sumber : sesawi.net
Komentar
Posting Komentar