Creative Entrepreneur : 5 Hal dari Sosok Walt Disney Untuk Para Entrepreneur Muda
Belajar dari orang yang ahli merupakan kata kunci yang bisa diterapkan untuk menuju kesuksesan. Sukses tidak hanya sekedar dari diri sendiri, namun mau mencari ilmu dari berbagai orang-orang yang sebelumnya pernah berjuang lebih dulu. Walt Disney adalah salah satu orang sukses yang menginspirasi. Kiprahnya dalam membuat berbagai macam karakter kartun disney membuat namanya dikenal diseluruh belahan dunia. Berbagai pengalaman hidupnya pun menjadi
hal-hal berharga yang bisa dipelajari oleh para entrepreneur muda. Yuk kita lihat apa yang bisa kita contoh dari Walt Disney untuk para entrepreneur muda Indonesia :
1. Anda Harus Menjadi Seorang Salesman
"Saya katakan kalau ini merupakan masalah terbesar dalam hidup saya... yaitu uang. Butuh banyak uang untuk membuat mimpi-mimpi ini jadi nyata," ujar Walt Disney. Ia percaya pada dirinya sendiri serta mimpi-mimpinya, dan untuk mencapainya ia harus meyakinkan orang lain untuk percaya padanya. Di tengah pembuatan film Snow White, Disney kehabisan uang namun keluarganya memintanya untuk menyerah, tapi ia tidak terpengaruh. Ia lalu menghampiri berbagai produser dan menunjukkan film mentah Snow White. Ia pun meyakinkan para produser itu untuk mendanai film tersebut. Snow White pun menjadi cetak biru dan film yang sukses. Begitu juga saat ia ingin membangun Disneyland, ia meyakinkan para petinggi di industri pertelevisian untuk membiayai pembangunan taman bermain itu. Sebagai gantinya, Disney akan mengisi berbagai program asli di televisi tersebut. Dengan cerdas, cara tersebut memberikan pemasaran gratis bagi Disney untuk menarik orang-orang berkunjung ke Disneyland.
2. Kepemimpinan Itu Gabungan Inspirasi, Inovasi, dan Fokus
Walt Disney merupakan seorang pencerita yang luar biasa. Disney akan menceritakan sebuah kisah secara detail agar terasa hidup. Hal itulah yang menginspirasi para karyawannya dalam bekerja. Saat pertama kali ia memberikan ide soal Snow White, Disney menceritakan semuanya, berakting layaknya semua karakter di cerita itu, bahkan melakukannya dengan suara yang berbeda. Disney juga memiliki kemampuan unik untuk merekrut orang-orang yang lebih berbakat darinya dan meminta mereka fokus untuk mencapai tujuan yang sama. Ia pun mengakui bahwa dirinya merupakan animator yang buruk, tapi ia mencari animator terbaik untuk menginovasi perusahaannya.
3. Selalu Mengembangkan Kemampuan
Disney percaya pada masa depan. Ia ingin kartun Steamboat Willie menjadi kartun pertama dengan teknologi suara. Sebelum Snow White, tidak ada film animasi panjang. Kesuksesan Snow White langsung mengubah industri film Hollywood. Muncul film-film animasi Disney klasik lainnya seperti Cinderella, Alice in Wonderland, Fantasia, dan lain sebagainya. Disney mungkin bisa puas hanya dengan kesuksesan film animasi, tapi ia memilih untuk mencoba kemampuan lain lewat bisnis taman bermain. Saat Disneyland dibuka, Disney sendiri yang mencoba berbagai permaian tersebut, melihat apakah ada yang kurang, serta bertanya langsung pada para pengunjung mengenai opini mereka soal wahana di Disneyland.
4. Berani Mengambil Risiko Besar
Disney mengambil banyak risiko dalam karirnya. Beberapa kali film-filmnya gagal, tapi ia tidak menyerah. Ia sempat menggadai atau menjual barang pribadinya untuk proyek Disneyland. Ia selalu mempertimbangkan dengan masak mengenai keputusannya, dan sekali ia yakin, maka ia tidak pernah mundur. Di tahun 1955, proyek taman bermain merupakan perjudian besar. Belum pernah ada yang pernah melakukannya dan mengatakan kalau itu merupakan hal yang mustahil. Tapi Disney tetap yakin. Jika Disneyland gagal, mungkin itu akan membuat perusahaannya bangkrut. Tapi kini Disneyland menjadi taman bermain dengan nilai miliaran dollar AS dan dikunjungi jutaan wisatawan dunia setiap tahunnya.
5. Tidak Mudah Menyerah, Mampu Bertahan, dan Cepat Bangkit
Butuh waktu selama 16 tahun sebelum akhirnya Disney mendapatkan hak cipta untuk membuat film Mary Poppins. Kini film tersebut menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa. Ia pun ditolak sebanyak 302 kali saat mencari pendanaan untuk Disneyland. Bahkan, ia dipecat dari pekerjaan pertamanya di koran lokal karena dinilai tidak kreatif dan inovatif. Disney tidak mudah menyerah, mampu bertahan, dan dengan cepat bangkit dari masalah yang berat. Jika masalah-malasah tersebut dihadapi oleh orang biasa, mungkin mereka akan menyerah. Tapi Disney tetap berusaha karena ia percaya pada dirinya dan mimpi-mimpinya. (lifehack/fb)
Sumber : ayopreneur (artikel) dan foto (giphy.com)
1. Anda Harus Menjadi Seorang Salesman
"Saya katakan kalau ini merupakan masalah terbesar dalam hidup saya... yaitu uang. Butuh banyak uang untuk membuat mimpi-mimpi ini jadi nyata," ujar Walt Disney. Ia percaya pada dirinya sendiri serta mimpi-mimpinya, dan untuk mencapainya ia harus meyakinkan orang lain untuk percaya padanya. Di tengah pembuatan film Snow White, Disney kehabisan uang namun keluarganya memintanya untuk menyerah, tapi ia tidak terpengaruh. Ia lalu menghampiri berbagai produser dan menunjukkan film mentah Snow White. Ia pun meyakinkan para produser itu untuk mendanai film tersebut. Snow White pun menjadi cetak biru dan film yang sukses. Begitu juga saat ia ingin membangun Disneyland, ia meyakinkan para petinggi di industri pertelevisian untuk membiayai pembangunan taman bermain itu. Sebagai gantinya, Disney akan mengisi berbagai program asli di televisi tersebut. Dengan cerdas, cara tersebut memberikan pemasaran gratis bagi Disney untuk menarik orang-orang berkunjung ke Disneyland.
2. Kepemimpinan Itu Gabungan Inspirasi, Inovasi, dan Fokus
Walt Disney merupakan seorang pencerita yang luar biasa. Disney akan menceritakan sebuah kisah secara detail agar terasa hidup. Hal itulah yang menginspirasi para karyawannya dalam bekerja. Saat pertama kali ia memberikan ide soal Snow White, Disney menceritakan semuanya, berakting layaknya semua karakter di cerita itu, bahkan melakukannya dengan suara yang berbeda. Disney juga memiliki kemampuan unik untuk merekrut orang-orang yang lebih berbakat darinya dan meminta mereka fokus untuk mencapai tujuan yang sama. Ia pun mengakui bahwa dirinya merupakan animator yang buruk, tapi ia mencari animator terbaik untuk menginovasi perusahaannya.
3. Selalu Mengembangkan Kemampuan
Disney percaya pada masa depan. Ia ingin kartun Steamboat Willie menjadi kartun pertama dengan teknologi suara. Sebelum Snow White, tidak ada film animasi panjang. Kesuksesan Snow White langsung mengubah industri film Hollywood. Muncul film-film animasi Disney klasik lainnya seperti Cinderella, Alice in Wonderland, Fantasia, dan lain sebagainya. Disney mungkin bisa puas hanya dengan kesuksesan film animasi, tapi ia memilih untuk mencoba kemampuan lain lewat bisnis taman bermain. Saat Disneyland dibuka, Disney sendiri yang mencoba berbagai permaian tersebut, melihat apakah ada yang kurang, serta bertanya langsung pada para pengunjung mengenai opini mereka soal wahana di Disneyland.
4. Berani Mengambil Risiko Besar
Disney mengambil banyak risiko dalam karirnya. Beberapa kali film-filmnya gagal, tapi ia tidak menyerah. Ia sempat menggadai atau menjual barang pribadinya untuk proyek Disneyland. Ia selalu mempertimbangkan dengan masak mengenai keputusannya, dan sekali ia yakin, maka ia tidak pernah mundur. Di tahun 1955, proyek taman bermain merupakan perjudian besar. Belum pernah ada yang pernah melakukannya dan mengatakan kalau itu merupakan hal yang mustahil. Tapi Disney tetap yakin. Jika Disneyland gagal, mungkin itu akan membuat perusahaannya bangkrut. Tapi kini Disneyland menjadi taman bermain dengan nilai miliaran dollar AS dan dikunjungi jutaan wisatawan dunia setiap tahunnya.
5. Tidak Mudah Menyerah, Mampu Bertahan, dan Cepat Bangkit
Butuh waktu selama 16 tahun sebelum akhirnya Disney mendapatkan hak cipta untuk membuat film Mary Poppins. Kini film tersebut menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa. Ia pun ditolak sebanyak 302 kali saat mencari pendanaan untuk Disneyland. Bahkan, ia dipecat dari pekerjaan pertamanya di koran lokal karena dinilai tidak kreatif dan inovatif. Disney tidak mudah menyerah, mampu bertahan, dan dengan cepat bangkit dari masalah yang berat. Jika masalah-malasah tersebut dihadapi oleh orang biasa, mungkin mereka akan menyerah. Tapi Disney tetap berusaha karena ia percaya pada dirinya dan mimpi-mimpinya. (lifehack/fb)
Sumber : ayopreneur (artikel) dan foto (giphy.com)
Komentar
Posting Komentar