Creative Entrepreneur : Menerapkan Konsep Entrepreneur di Tempat Kerja

Rules dan manajemen sebuah perusahaan menjadi factor yang sangat penting untuk perkembangan perusahaan itu sendiri. Faktor tersebut saling berkaitan dan memiliki dampak yang beruntun terlebih untuk kinerja karyawan. Rules dan manajemen yang menekan karyawan, akan membuat karyawan kehilangan kreativitas dan ruang gerak mereka. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui passion dari setiap karyawannya. Namun, bagaimana sih wujud style manajemen berdasarkan passion itu?

Intinya, dalam style manajemen ini, perusahaan, atau Anda sebagai pemimpin, justru mendorong munculnya, terbentuknya, dan terapresiasinya passion karyawan dalam bekerja!

Sekilas, ini nampaknya bertolak belakang dengan gaya manajemen tradisional, yang terdoktrin penuh tekanan, dihiasi sesi- sesi ‘keramas’ tanpa ampun, dan mindset push target tanpa belas kasihan pada karyawan. Padahal ini justru bisa jadi lebih efektif!
Kenapa? Beberapa alasannya antara lain:

Alasan Satu
Manusia punya dua jenis motivasi. Pertama adalah motivasi ekstrinsik, atau dorongan dari luar. Motivasi ini biasanya disebut motivasi ‘kepaksa’ atau ‘disogok’. Biasanya motivasi ini tidak bertahan lama, dan pada saat paksaan atau sogokannya tidak lagi ada, atau tidak lagi memiliki efek padanya, tanpa adanya motivasi intrinsik, seseorang itu bakal berhenti perduli.
Motivasi kedua adalah motivasi intrinsik, atau dorongan dari dalam. Ini biasanya muncul dari diri sendiri, karena keinginan sendiri, dan muncul tanpa harus ada paksaan atau sogokan. Motivasi ini bertahan lebih lama, dan mendorong orang untuk lebih efektif dan kreatif dalam berusaha.
Passion dalam bekerja akan membangkitkan motivasi intrinsik seseorang!

Alasan Dua
Kalau Anda pikir orang cuma butuh duit, dan karyawan Anda bakal loyal dan nurut dan super efektif cukup dengan dikasih duit, maka Anda perlu pikir- pikir lagi. Dalam proses saya meng- coaching dan meng- assess beberapa perusahaan, ketidak puasan terbesar yang seringkali bikin karyawan demotivated, menurunkan loyalty, dan meningkatkan turn over justru bukanlah masalah uang!
Menurut piramida Maslow, manusia juga butuh cinta dan relationship, keyakinan diri, perasaan keberhasilan meraih sesuatu, pembuktian diri, dan ekspresi diri dalam berkarya. Tim dan karyawan Anda bukan robot! Nambahin tekanan dan nambahin push enggak akan bikin dia pasti jadi lebih efektif!

Alasan Tiga
Aktivitas passion bersama di kantor akan membangkitkan kerjasama tim lebih baik, memunculkan sense of belonging, dan me-refresh pikiran pekerja. Dalam buku saya “Lakukan Dengan Hati”, saya membahas soal konsep Power Nap, yaitu beristirahat singkat saat bekerja bisa menyegarkan kembali pikiran untuk kerja lebih efektif.

Adanya sarana penyaluran passion atau kebijakan yang memberi makna di kantor bisa memberikan efek yang sama. Dan ketika para pekerja bisa berbagi passionnya dengan rekannya, sense of belonging dan teamwork akan muncul secara alami. Dengan menerapkan aktivitas passion di kantor, Anda justru bakal irit dana buat team building dan outbound, karena kerja sama mereka sudah terbentuk secara alami dalam passion-nya.
Masih banyak sebenarnya alasan untuk menerapkan style manajemen  berbasis passion di kantor atau bisnis Anda. Apalagi di zaman ini, di mana pekerja cenderung membangun jenjang karir inter- perusahaan, dan bukan lagi intra- perusahaan, kepuasan bekerja semakin berharga untuk mereka.
Sebagai passionpreneurship, cobalah hiasi dan campurkan kebijakan manajemen tradisional Anda dengan kebijakan manajemen berbasis passion! Dalam artikel berikutnya saya bakal berbagi beberapa tips dan cara sederhana, agar Anda bisa membangun kebijakan dan style manajemen berbasis passion di kantor Anda.


 Sumber : Berbagai sumber

Komentar

Postingan Populer