Creative Parenting : Mendidik Anak Menjadi Pribadi yang Jujur
ZAMAN sekarang ini, banyak orang-orang yang tidak dapat
dipercaya. Kebanyakan mereka tidak berkata seperti apa yang terjadi. Mereka
bersikap tidak jujur. Salah satu penyebabnya, mungkin didikan sejak kecilnya
yang salah. Orang tua mungkin lupa ajarkan anaknya untuk jujur. Sehingga ketika
beranjak dewasa, anak sudah terbiasa untuk tidak jujur.
Oleh karena itu,
sangatlah penting bagi orang tua untuk ajari anak agar bersikap jujur. Mendidik
anak yang baik hati dan jujur adalah cara kita mendidik anak menjadi manusia
bermoral. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu membimbing anak-anak Anda
agar bersikap jujur.
Mengajarkan pentingnya kejujuran
Katakan berulang kali kepada anak bahwa jujur membuat
kita merasa damai dan tenteram, sebaliknya, bohong membuat kita merasa khawatir
dan gelisah. Ajarkan bahwa bohong membuat diri kita menjadi orang yang tidak
dipercaya. Semua orang ingin diperlakukan jujur, diberi tahu sesuai fakta, oleh
karena itu, jika kita membohongi orang berarti kita tidak menghargai dan
mencintai orang yang kita bohongi itu.
Menjadi Teladan
Kejujuran
Kebohongan yang dilakukan oleh seorang anak tentu ada
sebabnya. Bila itu mulai terjadi pada diri anak kita, yang pertama kita lakukan
adalah mencari sebab dari kebohongan yang dilakukan oleh anak kita. Dan marilah
kita mencoba merenungkan pada diri kita sendiri. Apakah kita pernah mengajarkan
kebohongan? Kita mungkin merasa tidak pernah mengajarkan hal yang tidak baik
kepada anak kita. Namun pernahkah kita misalnya mengatakan,”Dek, nanti kalau
ada temen Mama yang telepon, bilang Mama sedang pergi ya…." Padahal sang Mama
tidak pergi kemana-mana. Dari kasus di atas kita sama dengan mengajarkan anak
berbohong, walaupun secara tidak sadar. Kita telah membuat anak berpikir kalau
berbohong itu tidak apa-apa, karena kita yang seharusnya jadi teladan,
mengajarkan hal yang demikian.
Tidak mengajarkan tentang prinsip ‘bohong demi
kebaikan’
Apabila orangtua mengatakan bahwa ada kebohongan yang
ditujukan untuk kebaikan, anak akan menangkap bahwa bohong bukan sesuatu yang
mutlak salah, dan ia akan berpikir bahwa bohong boleh-boleh saja dilakukan
dalam situasi tertentu. Beri tahu anak bahwa tidak ada satupun orang yang lebih
senang dibohongi, oleh karenanya, dalam keadaan apapun juga, bohong tetap
salah. Lebih baik berkata, “Aku tidak ingin mengatakannya,” atau “Aku tidak
ingin menjawab,” daripada mengatakan sebuah kebohongan.
Bantu anak belajar berfikir
Kira bisa membantu mengembangkan sikap jujur dan baik
hati dengan selalu mendorong mereka agar mereka mau berhenti sejenak, berfikir
dan menyertakan sudut pandang orang lain ke dalam pertimbangannya. Jika suatu
kali anak tidak berkata jujur, kita bisa bertanya ”bagaimana seseorang
melakukan hal yang sama terhadapnya?”
Bantu anak mempraktikan kedalam keseharian.
Kebaikan hati anak dapat terasah jika di berikan
kesempatan seluas-luasnya untuk mempraktikannya dalam kesehariannya. yang
penting di ingat, jika kita tahu anak berbohong, jangan menyalahkan. Lebih baik
katakan betapa berharganya kejujuran, katakan pula betapa bangganya kita jika ia bersikap jujur.
Memberikan penghargaan atas kejujuran anak
Anak akan merasa senang jika orangtua memperhatikan
usahanya untuk berlaku jujur. Tunjukkan penghargaan saat anak mengembalikan
uang sisa beli gula, saat anak memanggil orang yang uangnya terjatuh di jalan,
saat anak berusaha mengerjakan prakarya sendiri meski mengetahui teman-temannya
dibantu oleh orangtua mereka, juga ketika anak tidak menyontek hingga nilai
ulangannya jelek. Seringkali orangtua mengabaikan kejujuran anaknya yang
memilih mendapat nilai jelek daripada menyontek. Begitu melihat nilai anak yang
jelek, orangtua langsung marah. Ketika anak mengakui kesalahannya dengan jujur,
sebelum marah atau menghukum anak, tunjukkan dulu bahwa Anda menghargai
kejujurannya, misalnya dengan berkata, “Mama sedih dan kecewa kamu memecahkan
boneka keramik kesayangan mama, tapi mama senang kamu berani mengakui
kesalahanmu. Mama bangga punya anak jujur seperti kamu.”
Tidak memberikan aturan berlebihan
Saat orangtua terlalu membatasi anak, sebagian anak
memilih untuk menipu orangtuanya demi mencuri kebebasan. Oleh karena itu,
sebaiknya orangtua hanya membuat larangan untuk hal-hal yang penting saja.
Menghindari kebiasaan menyalahkan, dan memberi hukuman
berlebihan
Apabila orangtua terbiasa mengkritik, menyalahkan, atau
memberi hukuman berlebihan, anak akan menjadi terlalu takut saat melakukan
suatu kesalahan. Akibatnya, ia akan berusaha menutup-nutupi kesalahannya agar
terhindar dari hukuman atau olok-olok orangtua. Ketika anak melakukan
kesalahan, lebih baik orangtua mengajak anak bangkit dari kesalahan dan mencari
solusi atas masalah yang dibuatnya. Menyadarkan anak akan kesalahannya memang
perlu, namun tidak perlu dilakukan dengan cara terus-menerus menyalahkan anak.
Saat anak bersalah, jelaskan tindakannya yang mana yang salah, mengapa tindakan
itu salah, dan apa yang orang lain inginkan. Dalam mengarahkan perilaku anak,
sebaiknya orangtua lebih banyak menggunakan metode pujian daripada hukuman,
artinya orangtua berfokus pada usaha untuk memuji, memberikan perhatian saat
anak menunjukkan perilaku yang baik, daripada berfokus untuk menegur saat anak
berperilaku buruk.
Pendidikan agama
Menanamkan pendidikan agama sejak kecil merupakan cara
terbaik untuk mengajarkan kejujuran. Banyak sekali pelajaran agama yang
berkaitan dengan perilaku jujur dan memberikan pengertian bahwa berbohong itu
perbuatan dosa yang sangat tidak disukai oleh Tuhan. Pembekalan seperti itu
sangat efektif untuk mengajarkan anak agar selalu berkata jujur.
Di atas semuanya, orangtua perlu menunjukkan
kepercayaan kepada anak. Dipercaya orangtua merupakan kebanggaan tersendiri
bagi seorang anak, dan karenanya, ia akan berjuang sekuat tenaga untuk menjaga
kepercayaan tersebut.
Source : Berbagai Sumber
Komentar
Posting Komentar