Creative Parenting : Mengatasi Gadget Addicted pada Anak
Melihat
anak kecil sibuk dengan gadget tampaknya kini sudah menjadi pemandangan yang
umum. Anak-anak tak lagi menghabiskan waktu dengan bermain sepeda atau bermain
bola dengan teman-temannya di luar rumah. Tapi, menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. Ini tentu bukan tanpa efek
negative. Karena itu, orangtua perlu mengenali tanda anak kecanduan gadget,
agar dapat segera diatasi dan tak berefek buruk pada perkembangan anak, baik
psikis maupun fisik.
Sejatinya,
semua hal berbau teknologi diciptakan demi memudahkan manusia. Demikian pula
gadget. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari sebuah gadget. Tentang
smartphone, kita dapat menggunakannya kapan dan di mana saja. Dengan koneksi
internet, kita bisa melakukan apa saja dengan handphone canggih ini; bertukar
pesan, menjelajah dunia maya, sampai membaca berita-berita terkini dari seluruh
dunia.
Meski
begitu, di balik manfaatnya, keterikatan pada gadget tanpa kenal waktu tentu menyimpan ancaman, yang
terbesar adalah ”kecanduan”, ini juga berlaku pada anak-anak. Banyak anak-anak
di bawah lima tahun yang sudah begitu akrab dengan gadget (iPad, misalnya). Tak
hanya terjadi di Indonesia, kondisi ini pun dialami hampir di seluruh dunia. Di
Inggris, umpamanya, seorang anak perempuan berusia 4 tahun dilaporkan mengalami
kecanduan iPad dan harus dirawat oleh psikiater. Gadis cilik ini digambarkan
telah terobsesi dengan iPad. Saat
iPad-nya diambil, dia akan mengamuk,
tidak dapat dihibur, dan tidak mampu mengontrol tingkah lakunya.
Kira-kira
seperti itulah ciri anak yang begitu
ketergantungan dengan gadget. Mereka
akan sangat terikat dengan perangkat itu dan ingin selalu bermain tanpa henti.
Perilaku kecanduan ini juga ditandai dengan perasaan kurang nyaman, gelisah,
cemas, dan marah, bahkan mengamuk saat gadgetnya diambil. Berikut ciri-ciri
anak kecanduan gadget:
- Waktu bermain cukup lama, di atas 6 jam.
- Terobsesi. Anak akan marah, sedih, atau frustrasi kalau tidak bermain. Saat orangtua menolak meminjamkan gadget, anak bisa naik pitam. Demikian juga, bila orangtua hendak mengambil gadget yang sedang dimainkan anak.
- Enggan bersosialisasi, anak lebih sibuk dengan gadget-nya.
- Rutinitas terganggu (malas makan/mandi).
- Bolos sekolah, lalai mengerjakan tugas sekolah. Berbagai pekerjaan rumah dibiarkan menumpuk tanpa tersentuh.
- Pola tidur terganggu. Ini karena anak senang bermain sampai larut malam.
Menyadari pentingnya membangun kesadaran orangtua akan pengaruh teknologi (gadget) pada perkembangan anak, Stella Maris School menyelenggarakan sebuah Parenting Talkshow pada
- Hari/Tanggal : Sabtu, 19 September 2015
- Waktu : 09.00 – 11.30 WIB
- Tema Talkshow : “RISING CHILDREN IN DIGITAL ERA”
- Tempat : Auditorium Getsemani Stella Maris School Gading Serpong (Vatican Cluster, sector 8A, Gading Serpong – Tangerang)
- Pembicara : Elizabeth T. Santosa, M.Psi (Psikolog anak dan keluarga)
Ayo
datang! Parenting Talkshow ini TERBUKA UNTUK UMUM!
For
Reservation Contact : 0859 6673 1535 / PIN BB : 7D14B419
Komentar
Posting Komentar