Creative Parenting : Cara Yang Baik Mengatakan "Tidak" Pada Balita
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, terutama untuk berhubungan dengan orang-orang yang paling penting bagi Anda, termasuk anak-anak Anda. Namun, berkomunikasi dengan balita bukanlah hal yang mudah yang dapat kita lakukan sehari-hari. Seperti yang kita ketahui bahwa anak balita senantiasa berbicara bahasa-bahasa yang kita tidak mengerti.Begitu juga sebaliknya, anak belum tentu bisa mengerti hal-hal yang kita bicarakan kepada mereka. Dalam berkomunikasi dengan anak orang tua pasti menghadapi masa dimana orang tua harus mendidik anak dan memberitahu mana yang benar dan mana yang salah. Terkadang dalam proses ini orang tua kerap kali secara spontan melarang anak untuk melakukan hal-hal yang tidak disetujuinya.
“Jangan nak, kamu tidak boleh main itu”
“Tidak, Tidak, Tidak. Mama sudah bilang tidak tambah lagi kuenya”
“Jangan pukul kakakmu!”
Sebagai orang tua dari anak balita, mengatakan kata “Tidak” dan “Jangan” kepada anak terasa sulit untuk dihentikan dan kata “tidak” akan menjadi boomerang untuk orang tua. Semakin banyak anak balita mendengar kata ini maka semakin sering mereka akan mengatakannya kembali kepada orang tua bahkan sebaliknya sengaja melakukan hal yang kita larang. Jadi, bisakah anda membatasi anak anda tanpa kata-kata tersebut? Dibawah ini telah dijabarkan 5 tips untuk menghindari kata “tidak” tanpa mengabaikan kedisiplinan untuk anak.
Gunakan Kata Positif
Walaupun kata “Tidak” terdengar lebih tegas, anak balita tidak akan menyerapnya sesuai dengan yang orang tua inginkan. Anak tidak mengerti bahwa “TIdak” berarti “Tidak melakukan sesuatu”. Misalnya, daripada berkata “Jangan lari! ” lebih baik gunakan kalimat “Kita jalan aja yuk“ atau “Tidak boleh makan permen sebelum makan malam” dapat digantikan dengan “Kita bisa makan permen bila sudah makan malam”.
Latih Rasa Tanggung Jawab
Rapihkan barang-barang yang anda tidak ingin balita mainkan dan buatlah ruangan yang aman untuk balita bermain dengan aman untuk menghindari adanya barang yang rusak dan membahayakan, namun bila balita bermain-main dengan gelas minuman dan menumpahkannya dari atas meja, berikanlah kain lap dan mintalah ia membersihkan air tumpahan tersebut. Dengan cara ini kita tidak melarangnya bermain lebih lanjut, namun melatihnya agar bertanggung jawab atas perbuatannya.
Berikan Pilihan
Untuk menghindari anak yang merengek jika sedang lewat di depan toko mainan orang tua dapat menggunakan trik yang mengalihkan perhatian anak kepada hal lain, dan menghindari kemungkinan untuk mengatakan “Tidak”. Carilah sesuatu yang lebih menarik dan disukai anak seperti “Lihat! Ada anjing lucu disebelah sana”.
Gunakan Sentuhan
Karena balita masih baru mempelajari bahasa, maka sentuhan akan lebih mudah dimengerti untuk berkomunikasi kepada mereka. Bahkan, orang tua dapat menggunakan sentuhan dan kontak mata akan lebih menarik perhatian dan fokus balita. Orang tua juga bisa berkomunikasi dengan balita sambil menunduk dan menyetarakan diri dengan sama lalu memegang pundaknya.
Katakan “Iya” Sebanyak Mungkin, dan Hargai “Tidak” nya mereka
Usahakan untuk terus mengatakan “Iya” kepada anak, simpanlah kata “Tidak” untuk hal yang lebih besar seperti memukul dan menggigit, sehingga kata “Tidak” yang keluar dari orang tua benar-benar mempunyai dampai kepada anak balita.
Source : id.theasianparent.com
Komentar
Posting Komentar