Creative Parenting : 6 Trik Mendidik Anak untuk Meminta Maaf
Meminta maaf membantu anak
anda belajar untuk berjiwa besar dan bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
telah dilakukannya. Dengan meminta maaf dapat membantu anak anda untuk
mengenali dirinya, menjalin hubungan baik antara anak anda dan temannya dan memberikan
pengajaran untuk empati dan bertanggung jawab pada tindakannya.
Berikut adalah trik
mendidik anak untuk meminta maaf :
1.
Dimulai dari kebiasan keluarga
Bila anda telah bertindak
salah, anda harus berani mengakuinya apalagi berada di lingkungan anak anda
tumbuh. Hal ini untuk mengajarkannya secara langsung sikap yang harus
dilakukannya ketika anak anda salah. Anda juga meminta maaf ketika anda
bereaksi berlebihan, gunakan kata-kata yang bisa dicontohnya. Berkata,
maaf kepada anak anda bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk
membentuk pribadinya. Dengan contoh nyata, maka anak anda akan lebih terbiasa
dengan spontan untuk meminta maaf ketika kesalahan dilakukannya.
2.
Mengenalkannya dimulai sejak kecil
Mendidik anak untuk belajar
minta maaf sebaiknya dilakukan sejak dini untuk menjadikannya kebiasaan baik.
Kenalkan pada usia balita sehingga ketika anak anda berinteraksi dengan teman
sebayanya sudah dapat mengimplementasi kebiasaan meminta maaf ketika melakukan
kesalahannya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan seperti mengambil mainan teman sebayanya dan menyebabkan temannya menangis, anda dapat mengajari dengan menjelaskan terlebih dahulu lalu menyuruh anak anda untuk meminta maaf dengan cara menyalami tangan rekannya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan seperti mengambil mainan teman sebayanya dan menyebabkan temannya menangis, anda dapat mengajari dengan menjelaskan terlebih dahulu lalu menyuruh anak anda untuk meminta maaf dengan cara menyalami tangan rekannya.
3.
Pengampunan mengikuti permintaan maaf
Meminta maaf dan memaafkan
perlu terjadi setelah seseorang terluka atau tersinggung. Bagi kebanyakan
pertengkaran sehari-hari, anda memberitahu anak-anak bahwa berdamai dengan
siapa saja ketika melakukan pertentangan. Meskipun sebenarnya tidak perlu ada
adegan permintaan maaf secara resmi akan tetapi maaf tanpa pengampunan
adalah proses yang tidak lengkap. Untuk penyembuhan yang nyata maka harus ada
kata lain seperti mengatakan "tidak apa-apa" atau "Aku memaafkanmu."
4.
Meminta maaf pada hal kecil yang tidak sopan
Ketika anak
bersendawa, tegukan, dan buang gas dan terdengar oleh anda ajari untuk meminta
maaf. Ajarkan anak-anak bahwa hal tersebut akan mengurangi kesopanan di dalam
lingkungan masyarakat. Sehingga meminta maaf tidak saja pada kesalahan
yang dilakukannya akan tetapi pada hal kecil yang mengganggu kondisi orang
lain. Dengan demikian anak anda akan mengerti waktu yang tepat untuk meminta
maaf.
5.
Berhenti memanipulasi perasaan dan mengorganisir ketulusan
Beberapa anak belajar untuk
mengungkapkan maaf karena paksaan dari kedua orang tuanya. Sebenarnya orangtua
tidak bisa memaksa perasaan mereka, karena hanya anak yang mengetahui
perasaansebenarnya. Hal yang harus anda lakukan adalah dengan mengarahkan dan
menjelaskan permasalahannya sehingga anak anda mampu memberikan perasaan yang
tulus ketika meminta maaf. Sebagai orang tua kita ingin mengajarkan empati
kepada anak anda. Ini bagian dari mengajar mereka bahwa mereka memiliki dampak
pada dunia mereka dan orang-orang di sekitar mereka.
6.
Meminta maaf dan menerima maaf merupakan kebanggan
Bila anak anda kesulitan
untuk meminta maaf terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya, anda dapat
menjelaskan dengan meminta maaf akan mendekatkan hubungan perteman dengan
siapapun, termasuk dengan teman-teman sebayanya. Memiliki banyak teman
mempunyai salah satu ukuran bahwa anak anda diterima dengan baik di dalam
lingkungannya. Dengan demikian anak anda menyadari keberadaan teman sangat
diperlukan dalam lingkungan anak anda.
Sumber : bidanku.com
Komentar
Posting Komentar